Saturday, March 23, 2013

Uhibbuka

Posted by Unknown at 11:48 PM
Saya sudah berjalan hampir sekitar 20 tahun lamanya.
ketika Saya dan kakak sepupu saya yang merupakan lulusan sarjana psikologi saling bercengkrama, Kami membicarakan sisa hidup kami atau yang biasa disebut garis pendek.
Garis pendek menurut definisi saya adalah garis hidup yang kita ramalkan hanya 60 tahun. bukan bermaksud mendahului Allah SWT. Hanya saja, hal ini membawa kepada renungan kembali seorang anak adam. kita semua.
60 tahun itu adalah patokan umur Rasulullah ketika Beliau meninggal dunia, umur kita bisa saja lebih panjang atau mungkin lebih pendek. Wallahu'alam bi shawwab.
Jika kita coba menggambarkan lamanya kita hidup adalah 60 tahun, sisa umur saya adalah 40 tahun. lalu, 20 tahun itu sudahkah saya bermanfaat untuk orang lain?
atau saya hanya menyusahkan orang - orang yang ada di sekeliling saya?
sudahkah saya bisa membuat orang - orang di sekeliling saya tersenyum dan bahagia karena hadirnya saya?
sisa umur saya mungkin hanya 40 tahun, tapi siapa tahu jika besok atau mungkin malam ini saya tidak akan bisa menulis blog lagi. ketika saya sudah lelap dalam tidur panjang saya.
Saya tidak ingin terlambat, saya mencintai orang - orang yang saya cintai.
Saya masih kosong, masih banyak ruang, masih 'kopong', saya masih harus banyak belajar.
20 tahun bukan waktu yang singkat, mungkin saja baru menginjak usia dewasa 3 tahun yang lalu. sudahkah 3 tahun itu saya belajar dari 17 tahun ketika saya tumbuh?
saya pun pernah mengalami krisis jati diri, rasanya begitu aneh, bukan saya banget, dan mungkin masih berlangsung hingga saat ini. but hey, Allah tidak akan merubah suatu kaum jika kaum itu tidak merubah dirinya sendiri kan? Saya percaya. Mama selalu bilang, bahwa dewasa adalah ketika kita menentukan suatu pilihan dan menerima semua konsekuensinya.
Saya tidak ingin sia - sia, saya tidak tau kapan saya dipanggil ke hadapannya.
saya ingin bersama orang - orang yang saya cintai di telaga Rasulullah. 
Saya ingin membuktikan bahwa rasa sayang yang sesungguhnya lahir dari Allah.
ketika kita mencintai karena Allah, kita ingin ia dicintai seperti Saya mencintai Allah ..


With love,
Dea

0 comments on "Uhibbuka"

Post a Comment

Poskan komentar

Saturday, March 23, 2013

Uhibbuka

Saya sudah berjalan hampir sekitar 20 tahun lamanya.
ketika Saya dan kakak sepupu saya yang merupakan lulusan sarjana psikologi saling bercengkrama, Kami membicarakan sisa hidup kami atau yang biasa disebut garis pendek.
Garis pendek menurut definisi saya adalah garis hidup yang kita ramalkan hanya 60 tahun. bukan bermaksud mendahului Allah SWT. Hanya saja, hal ini membawa kepada renungan kembali seorang anak adam. kita semua.
60 tahun itu adalah patokan umur Rasulullah ketika Beliau meninggal dunia, umur kita bisa saja lebih panjang atau mungkin lebih pendek. Wallahu'alam bi shawwab.
Jika kita coba menggambarkan lamanya kita hidup adalah 60 tahun, sisa umur saya adalah 40 tahun. lalu, 20 tahun itu sudahkah saya bermanfaat untuk orang lain?
atau saya hanya menyusahkan orang - orang yang ada di sekeliling saya?
sudahkah saya bisa membuat orang - orang di sekeliling saya tersenyum dan bahagia karena hadirnya saya?
sisa umur saya mungkin hanya 40 tahun, tapi siapa tahu jika besok atau mungkin malam ini saya tidak akan bisa menulis blog lagi. ketika saya sudah lelap dalam tidur panjang saya.
Saya tidak ingin terlambat, saya mencintai orang - orang yang saya cintai.
Saya masih kosong, masih banyak ruang, masih 'kopong', saya masih harus banyak belajar.
20 tahun bukan waktu yang singkat, mungkin saja baru menginjak usia dewasa 3 tahun yang lalu. sudahkah 3 tahun itu saya belajar dari 17 tahun ketika saya tumbuh?
saya pun pernah mengalami krisis jati diri, rasanya begitu aneh, bukan saya banget, dan mungkin masih berlangsung hingga saat ini. but hey, Allah tidak akan merubah suatu kaum jika kaum itu tidak merubah dirinya sendiri kan? Saya percaya. Mama selalu bilang, bahwa dewasa adalah ketika kita menentukan suatu pilihan dan menerima semua konsekuensinya.
Saya tidak ingin sia - sia, saya tidak tau kapan saya dipanggil ke hadapannya.
saya ingin bersama orang - orang yang saya cintai di telaga Rasulullah. 
Saya ingin membuktikan bahwa rasa sayang yang sesungguhnya lahir dari Allah.
ketika kita mencintai karena Allah, kita ingin ia dicintai seperti Saya mencintai Allah ..


With love,
Dea

No comments:

Post a Comment

Poskan komentar

 

DreamCatcher Copyright 2009 Sweet Cupcake Designed by Ipiet Templates Image by Tadpole's Notez