Thursday, February 7, 2013

Ucapkan kalimat yang baik

Posted by Unknown at 10:48 AM 2 comments

       
Ketika kita sedang merasa marah, kesal, emosi. Rasanya segala sesuatu yang kita pikirkan, unek – unek ingin kita tumpahkan seluruhnya. Tapi coba bayangkan, jika isi pikiran kita adalah hal – hal negatif yang ingin kita ungkapkan, apa yang akan kita rasakan sebagai lawan bicara. Sakit hati? Sudah pasti. Kesal? Apalagi. Marah? Tentu saja.

Saya dapat pelajaran untuk selalu mengucapkan kalimat yang baik dengan mendengarkan orang – orang yang bercerita kepada saya apa yang mereka lakukan ketika mereka marah. Mungkin marah dengan orang tua, teman, ataupun saudara. Banyak sekali kalimat – kalimat kasar, bahasa – bahasa yang tidak baik, bahkan tidak berpendidikan yang sebenarnya tidak perlu dikeluarkan. Walaupun setelahnya, mereka sadar dan meminta maaf.

Bukankah hati itu peka? Perasaan dan ingatan itu lebih banyak mengingat keburukan daripada kebaikan? Ibaratnya seperti kertas. Jika sudah di kremes, mudah memang dibentuk datar kembali tapi apa benar – benar rapi? Tidak... seperti kertas, jika sudah di tulis pakai pensil, bisa dihapus memang. Itupun kalau bersih dan menghapusnya dengan baik. Jika ditulis dengan pulpen? Bisa di tip – ex memang. Walaupun bekas tip – ex nya bersisa. Nah, kalau ditulisnya dengan jarum? Apa yang bisa diperbaiki?

Kita tidak pernah tahu, kata – kata buruk yang kita ucapkan ke orang lain akan dipersepsikan seperti apa. Apakah kata – kata kita akan ditulis dengan pensil, pulpen atau bahkan jarum? Ataupun kita tidak pernah tahu sudah mengkremeskan hatinya mungkin. Oleh karena itu, kata – kata buruk yang mungkin terucap ketika kita marah sebaiknya dihindari.

Pernah, saya membaca sebuah tabloid. Disana diceritakan, seorang sepupu membantai keluarga yang telah membesarkannya hanya karena sakit hati dari sebuah ucapan. Memang benar bahwa lidah adalah sebuah pedang. Jika kamu tidak bisa menggunakannya dengan baik, itu akan mencelakakan orang lain ataupun dirimu sendiri. Reaksi komunikasi seperti inilah yang mungkin muncul karena ucapan yang buruk.

Jadi, menurut saya, jika marah, lebih baik diam dan tenangkan diri. Ambilah wudhu. Bicaralah hanya ketika kepala kita sudah dingin, hati sudah tidak panas dan keadaan keduanya tidak sedang berapi. Karena jika api ketemu api, maka akan terjadi kebakaran. Oleh karena itu, temuilah api dengan air.. Ucapkanlah kalimat yang baik.

Thursday, February 7, 2013

Ucapkan kalimat yang baik


       
Ketika kita sedang merasa marah, kesal, emosi. Rasanya segala sesuatu yang kita pikirkan, unek – unek ingin kita tumpahkan seluruhnya. Tapi coba bayangkan, jika isi pikiran kita adalah hal – hal negatif yang ingin kita ungkapkan, apa yang akan kita rasakan sebagai lawan bicara. Sakit hati? Sudah pasti. Kesal? Apalagi. Marah? Tentu saja.

Saya dapat pelajaran untuk selalu mengucapkan kalimat yang baik dengan mendengarkan orang – orang yang bercerita kepada saya apa yang mereka lakukan ketika mereka marah. Mungkin marah dengan orang tua, teman, ataupun saudara. Banyak sekali kalimat – kalimat kasar, bahasa – bahasa yang tidak baik, bahkan tidak berpendidikan yang sebenarnya tidak perlu dikeluarkan. Walaupun setelahnya, mereka sadar dan meminta maaf.

Bukankah hati itu peka? Perasaan dan ingatan itu lebih banyak mengingat keburukan daripada kebaikan? Ibaratnya seperti kertas. Jika sudah di kremes, mudah memang dibentuk datar kembali tapi apa benar – benar rapi? Tidak... seperti kertas, jika sudah di tulis pakai pensil, bisa dihapus memang. Itupun kalau bersih dan menghapusnya dengan baik. Jika ditulis dengan pulpen? Bisa di tip – ex memang. Walaupun bekas tip – ex nya bersisa. Nah, kalau ditulisnya dengan jarum? Apa yang bisa diperbaiki?

Kita tidak pernah tahu, kata – kata buruk yang kita ucapkan ke orang lain akan dipersepsikan seperti apa. Apakah kata – kata kita akan ditulis dengan pensil, pulpen atau bahkan jarum? Ataupun kita tidak pernah tahu sudah mengkremeskan hatinya mungkin. Oleh karena itu, kata – kata buruk yang mungkin terucap ketika kita marah sebaiknya dihindari.

Pernah, saya membaca sebuah tabloid. Disana diceritakan, seorang sepupu membantai keluarga yang telah membesarkannya hanya karena sakit hati dari sebuah ucapan. Memang benar bahwa lidah adalah sebuah pedang. Jika kamu tidak bisa menggunakannya dengan baik, itu akan mencelakakan orang lain ataupun dirimu sendiri. Reaksi komunikasi seperti inilah yang mungkin muncul karena ucapan yang buruk.

Jadi, menurut saya, jika marah, lebih baik diam dan tenangkan diri. Ambilah wudhu. Bicaralah hanya ketika kepala kita sudah dingin, hati sudah tidak panas dan keadaan keduanya tidak sedang berapi. Karena jika api ketemu api, maka akan terjadi kebakaran. Oleh karena itu, temuilah api dengan air.. Ucapkanlah kalimat yang baik.

 

DreamCatcher Copyright 2009 Sweet Cupcake Designed by Ipiet Templates Image by Tadpole's Notez