Thursday, August 29, 2013

A Short Story about Middle Management Laboratorium

Posted by Unknown at 9:48 PM 0 comments
Oke, bahasa inggrisnya cukup dijudul aja yah.. hehehe
cerita lebih lengkapnya akan berbahasa Indonesia agar lebih mudah dimengerti *ngeles*
Baik, lebih jelasnya akan berisi mengenai angkatan 21 - Kecemen-

Alhamdulillah, saya sudah bergabung dan diterima bersama dengan teman - teman seperjuangan saya untuk masuk Laboratorium Manajemen Menengah. Ada yang berasal dari Kampus Kalimalang dan Kampus Depok. Baik melamar sebagai Asisten maupun Programmer. Tujuan kami sama, yaitu mencari pengalaman. Kami berasal dari kelas yang berbeda - beda, bahkan ada yang berasal dari Salemba. Perbedaan letak kampus dan kelas tidak jadi hambatan untuk kami berbaur menjadi satu angkatan yang kompak. Kami angkatan ke - 21. Kakak senior kami dari angkatan 19 dan 20 menyebut angkatan kami dengan "Kecemen". Entah kami kece - kece atau kami memang kece. hehehe. Yah, pokoknya kami ini angkatan 21 yang kece. :)
Kakak - kakak kami juga kece, baik dan bersahabat. tidak ada yang tidak friendly, hanya saja kami maih butuh waktu untuk benar - benar tidak merasa malu saja ^^. so far, so good.. Everything's gonna be alright.

Flash back...
Kami juga sudah berkumpul bersama selama 3 hari di malam keakraban. Disana, kami dipertemukan untuk mengasah kekompakan, solidaritas dan kebersamaan menyatukan begitu banyak kepala. Hal yang paling berkesan adalah ketika kami ditantang menyiapkan sebuah pentas seni dadakan yang menurut saya membutuhkan kreativitas yang tinggi. belum lagi, perbedaan pendapat dan ide - ide yang harus ditampung agar semuanya menjadi satu. Di tengah hangatnya api unggun, kami mempersembahkan sebuah drama dan puisi untuk mereka. Diakhiri dengan bernyanyi bersama dalam suasana yang menyenangkan.
Tibalah waktunya, mereka berkomentar. kami semua berpegangan tangan menunggu pernyataan Kakak - kakak kami. Namun, apa daya. pensi kami dinilai terlalu biasa. Memang mengharukan namun terasa sangat biasa dan tidak begitu berkesan. saat itu pula, Kami ditantang untuk melakukan hiburan kembali keesokan harinya. semuanya lemas. tapi harus dihadapi.

Keesokan paginya, kami sempatkan berkumpul bersama dan menggelar rapat dadakan untuk acara hiburan. sebuah acara hiburan yang terkesan konyol, lucu, mungkin akan lebih berkesan. tim kreatif kami yang lebih banyak laki - laki segera memikirkan berbagai cara. dan tercetuslah sebuah ide hiburan berupa panggung drama tentang eyang ***ur diselingi iklan - iklan plesetan yang dibawakan oleh teman kami sebagai presenter jilat investigasi. Dan, yak! Alhamdulillah hiburan kedua ini berhasil membuat mereka tertawa dan terkesan. Ya, setidaknya persiapan dadakan kami berhasil. memang benar, manusia seperti teh. kalau airnya panas pasti warnanya keluar. :) Dari situlah, mereka memanggil kami dengan sebutan kecemen :D

Baik, kembali pada masa ini.
Hari ini adalah hari ketiga kami mengikuti training di lab. mamen (begitu kami menyebutnya). ketika mahasiswa lain sedang asyik menonton TV, main internet, atau bahkan maih tidur. kami sedang berkutat dengan jutaan rupiah yang harus dihitung dan gak ada bentuknya. hahahaha. pokoknya datang pagi pulang petang deh. Namun, semuanya kami jalani dengan enjoy dan senang.
Training yang akan diadakan selama dua minggu full ini akan menjadi modal kami nanti. stay up for while every night just to finish this homework. it doesnt matter cause i like.
yang terpenting, kami semua saling menyemangati. semoga ini akan menjadi awal yang indah untuk semuanya.
Salam Kecemen,
21 ^^

Friday, August 23, 2013

Tersenyum saja. Cukup.

Posted by Unknown at 2:05 PM 0 comments

Teringat pertanyaan teman ketika itu.
"Apakah Kamu gak pernah bersedih?"
Aku hanya tercengang. Diam.
Itu pasti retoris.
Dia bertanya sekali lagi.
" Apakah Kamu gak pernah bersedih?"
"Mana mungkin tidak.." hanya itu jawabku.

Setiap orang pasti punya masalahnya masing masing.
Punya tingkat kesedihan masing masing. Jika itu penyakit, berarti tergantung imunitasnya. Tapi jika itu kesedihan, maka tergantung pada problem solvingnya.

Bersedih bukan berarti kita harus menunjukkan bahwa kita sedang bersedih. Berduka bukan berarti kita menangis meraung raung. Ada kalanya, hanya kita dan Allah yang berbincang. Ketika sajadahmu basah oleh air mata. Ketika bacaan sholatmu terasa bergetar di hati. Tidak semua kesedihan harus ditunjukkan. Bukankah yang wajib ditunjukkan pada saudaramu adalah sebuah senyuman?
Senyuman yang mendekatkan jarak dan mendamaikan hati.
Tidak semua kesedihan harus dihantarkan.
Tidak semua dukacita harus dengan air mata.
Tidakkah cukup Allah yang tau betapa sedihnya engkau..

Mama tercinta selalu mengatakan bahwa kita tidak boleh menunjukkan wajah murung, tidak suka bahkan tidak bersemangat sekali pun..
Karena orang lain akan merasakan hal yang sama. Jika ia berlaku seperti itu, apakah kita suka? Tentu saja tidak..
Termasuk kesedihan. Tidak semua kesedihan harus dihantarkan.
Hantarkan kebahagiaan. Hantarkan sebuah senyuman.
Jadilah kuat dan mengaliri semangat pada orang lain.

Tersenyum bukan berarti berpura pura. Tetapi memaksa diri untuk tetap bahagia dan menjadi benar benar bahagia.

Fighto!

Breaking

Posted by Unknown at 1:40 PM 0 comments

Aku hanya seorang manusia biasa
Selalu merasa bodoh
Selalu merasa tidak lebih baik
Selalu merasa kurang

Aku hanya seorang penggapai mimpi
Dimana semangat bagai air laut
Pasang surut tak kenal waktu

Aku tidak pernah merasa cukup
Bukan karena serakah
Bukan karena tidak bersyukur
Karena Aku menyadari bahwa
Aku hanyalah debu kecil

Debu yang apabila tertiup angin
Pasti menghilang
Pasti tersapu
Pasti terbawa

Aku harus bisa menjadi keras
Menjadi bata
Menjadi sebuah pondasi
Di atas keyakinan diri

Yang tidak mudah tertiup angin
Lalu menghilang
Aku ingin mengukir nama pada sebuah sejarah
Mengukir manfaat pada orang lain
Mengukir arti yang akan Aku tinggalkan

Aku tidak akan abadi
Aku pasti mati
Tidak tau dimana ia akan menjemput
Kapan dan seperti apa

Aku selalu merasa bodoh
Selalu merasa tidak lebih baik
Aku selalu haus dan lapar
Ilmu yang tidak pernah terbatas

Aku tidak serakah
Aku. Hanya ingin bermanfaat.

Thursday, August 29, 2013

A Short Story about Middle Management Laboratorium

Oke, bahasa inggrisnya cukup dijudul aja yah.. hehehe
cerita lebih lengkapnya akan berbahasa Indonesia agar lebih mudah dimengerti *ngeles*
Baik, lebih jelasnya akan berisi mengenai angkatan 21 - Kecemen-

Alhamdulillah, saya sudah bergabung dan diterima bersama dengan teman - teman seperjuangan saya untuk masuk Laboratorium Manajemen Menengah. Ada yang berasal dari Kampus Kalimalang dan Kampus Depok. Baik melamar sebagai Asisten maupun Programmer. Tujuan kami sama, yaitu mencari pengalaman. Kami berasal dari kelas yang berbeda - beda, bahkan ada yang berasal dari Salemba. Perbedaan letak kampus dan kelas tidak jadi hambatan untuk kami berbaur menjadi satu angkatan yang kompak. Kami angkatan ke - 21. Kakak senior kami dari angkatan 19 dan 20 menyebut angkatan kami dengan "Kecemen". Entah kami kece - kece atau kami memang kece. hehehe. Yah, pokoknya kami ini angkatan 21 yang kece. :)
Kakak - kakak kami juga kece, baik dan bersahabat. tidak ada yang tidak friendly, hanya saja kami maih butuh waktu untuk benar - benar tidak merasa malu saja ^^. so far, so good.. Everything's gonna be alright.

Flash back...
Kami juga sudah berkumpul bersama selama 3 hari di malam keakraban. Disana, kami dipertemukan untuk mengasah kekompakan, solidaritas dan kebersamaan menyatukan begitu banyak kepala. Hal yang paling berkesan adalah ketika kami ditantang menyiapkan sebuah pentas seni dadakan yang menurut saya membutuhkan kreativitas yang tinggi. belum lagi, perbedaan pendapat dan ide - ide yang harus ditampung agar semuanya menjadi satu. Di tengah hangatnya api unggun, kami mempersembahkan sebuah drama dan puisi untuk mereka. Diakhiri dengan bernyanyi bersama dalam suasana yang menyenangkan.
Tibalah waktunya, mereka berkomentar. kami semua berpegangan tangan menunggu pernyataan Kakak - kakak kami. Namun, apa daya. pensi kami dinilai terlalu biasa. Memang mengharukan namun terasa sangat biasa dan tidak begitu berkesan. saat itu pula, Kami ditantang untuk melakukan hiburan kembali keesokan harinya. semuanya lemas. tapi harus dihadapi.

Keesokan paginya, kami sempatkan berkumpul bersama dan menggelar rapat dadakan untuk acara hiburan. sebuah acara hiburan yang terkesan konyol, lucu, mungkin akan lebih berkesan. tim kreatif kami yang lebih banyak laki - laki segera memikirkan berbagai cara. dan tercetuslah sebuah ide hiburan berupa panggung drama tentang eyang ***ur diselingi iklan - iklan plesetan yang dibawakan oleh teman kami sebagai presenter jilat investigasi. Dan, yak! Alhamdulillah hiburan kedua ini berhasil membuat mereka tertawa dan terkesan. Ya, setidaknya persiapan dadakan kami berhasil. memang benar, manusia seperti teh. kalau airnya panas pasti warnanya keluar. :) Dari situlah, mereka memanggil kami dengan sebutan kecemen :D

Baik, kembali pada masa ini.
Hari ini adalah hari ketiga kami mengikuti training di lab. mamen (begitu kami menyebutnya). ketika mahasiswa lain sedang asyik menonton TV, main internet, atau bahkan maih tidur. kami sedang berkutat dengan jutaan rupiah yang harus dihitung dan gak ada bentuknya. hahahaha. pokoknya datang pagi pulang petang deh. Namun, semuanya kami jalani dengan enjoy dan senang.
Training yang akan diadakan selama dua minggu full ini akan menjadi modal kami nanti. stay up for while every night just to finish this homework. it doesnt matter cause i like.
yang terpenting, kami semua saling menyemangati. semoga ini akan menjadi awal yang indah untuk semuanya.
Salam Kecemen,
21 ^^

Friday, August 23, 2013

Tersenyum saja. Cukup.

Teringat pertanyaan teman ketika itu.
"Apakah Kamu gak pernah bersedih?"
Aku hanya tercengang. Diam.
Itu pasti retoris.
Dia bertanya sekali lagi.
" Apakah Kamu gak pernah bersedih?"
"Mana mungkin tidak.." hanya itu jawabku.

Setiap orang pasti punya masalahnya masing masing.
Punya tingkat kesedihan masing masing. Jika itu penyakit, berarti tergantung imunitasnya. Tapi jika itu kesedihan, maka tergantung pada problem solvingnya.

Bersedih bukan berarti kita harus menunjukkan bahwa kita sedang bersedih. Berduka bukan berarti kita menangis meraung raung. Ada kalanya, hanya kita dan Allah yang berbincang. Ketika sajadahmu basah oleh air mata. Ketika bacaan sholatmu terasa bergetar di hati. Tidak semua kesedihan harus ditunjukkan. Bukankah yang wajib ditunjukkan pada saudaramu adalah sebuah senyuman?
Senyuman yang mendekatkan jarak dan mendamaikan hati.
Tidak semua kesedihan harus dihantarkan.
Tidak semua dukacita harus dengan air mata.
Tidakkah cukup Allah yang tau betapa sedihnya engkau..

Mama tercinta selalu mengatakan bahwa kita tidak boleh menunjukkan wajah murung, tidak suka bahkan tidak bersemangat sekali pun..
Karena orang lain akan merasakan hal yang sama. Jika ia berlaku seperti itu, apakah kita suka? Tentu saja tidak..
Termasuk kesedihan. Tidak semua kesedihan harus dihantarkan.
Hantarkan kebahagiaan. Hantarkan sebuah senyuman.
Jadilah kuat dan mengaliri semangat pada orang lain.

Tersenyum bukan berarti berpura pura. Tetapi memaksa diri untuk tetap bahagia dan menjadi benar benar bahagia.

Fighto!

Breaking

Aku hanya seorang manusia biasa
Selalu merasa bodoh
Selalu merasa tidak lebih baik
Selalu merasa kurang

Aku hanya seorang penggapai mimpi
Dimana semangat bagai air laut
Pasang surut tak kenal waktu

Aku tidak pernah merasa cukup
Bukan karena serakah
Bukan karena tidak bersyukur
Karena Aku menyadari bahwa
Aku hanyalah debu kecil

Debu yang apabila tertiup angin
Pasti menghilang
Pasti tersapu
Pasti terbawa

Aku harus bisa menjadi keras
Menjadi bata
Menjadi sebuah pondasi
Di atas keyakinan diri

Yang tidak mudah tertiup angin
Lalu menghilang
Aku ingin mengukir nama pada sebuah sejarah
Mengukir manfaat pada orang lain
Mengukir arti yang akan Aku tinggalkan

Aku tidak akan abadi
Aku pasti mati
Tidak tau dimana ia akan menjemput
Kapan dan seperti apa

Aku selalu merasa bodoh
Selalu merasa tidak lebih baik
Aku selalu haus dan lapar
Ilmu yang tidak pernah terbatas

Aku tidak serakah
Aku. Hanya ingin bermanfaat.

 

DreamCatcher Copyright 2009 Sweet Cupcake Designed by Ipiet Templates Image by Tadpole's Notez