Sunday, February 19, 2012

what does it mean?

Posted by Unknown at 1:16 AM 0 comments
aku pun butuh dihargai
rasanya tidak ingin terlelap
aku menunggu yang tidak kau ketahui
tapi ternyata kau tidak peduli
tidak pernah peduli
apa yang aku rasakan
kau hanya melihat dirimu
kau tidak melihat siapa saja yang melihatmu
lihat. aku berdiri disini, disana, dimanapun
aku ingin kau melihat yang melihatmu
apa kau tidak melihat aku?
apa yang kau lihat?
mungkinkah aku tertutup oleh sesuatu. u never find out me
where do u go?
i dont wanna miss a thing
do u caring on me?
ya, kau selalu peduli padaku
tapi tidak dengan apa yang aku rasakan
menurutmu itu tidak penting
waktu, menurutmu adalah segalanya
kau rela untuk waktu mengabaikan aku
kau rela tidak memperdulikan aku
kau rela untuk menerima apapun
kau rela untuk semua itu
dont u know. itsn't easy to believe.
the time's over. and it's mean deal.

Thursday, February 16, 2012

DJ ? Check it out

Posted by Unknown at 7:58 AM 0 comments
16 November 2011, saya menghadiri sebuah seminar yang sebetulnya tak terbesit oleh saya untuk dihadiri. Mengapa? karena saya tidak berminat untuk menghadirinya. Tetapi, tiket seminar saya sudah dibelikan oleh sepupu saya. Mubazir jika tidak dihadiri kan ? ^^dan awalnya saya sempat ragu untuk mengikuti seminar ini dikarenakan ngeri jika ternyata hanya saya satu – satunya yang berjilbab di seminar tersebut. Ternyata, dugaan saya 100% salah.

seminar dengan harga tiket 25.000 rupiah ini mengangkat tema “How To Become a Professional DJ?”, dari temanya saja kita sudah bisa menebak apa maksud dari seminar tersebut. Yakan?
Seminar yang mengupas habis bagaimana menjadi DJ yang professional ini diadakan oleh BEM FE Universitas Gunadarma untuk yang kedua kalinya. Namun, karena saya adalah seorang MaBa (Mahasiswa Baru,red) ini adalah kali pertama. Tujuan dari seminar ini adalah memperkenalkan kepada kita secara luas apa itu DJ, mulai dari alat hingga bagaimana menjadi seorang DJ. Tapi ditekankan di seminar ini adalah menjadi DJ yang professional, positif dan gak seperti yang kita bayangin selama ini.  Dari seminar hari ini, saya benar – benar menangkap hal itu, karena mulai dari penampilan DJ Purple, yang menjadi pembicara di seminar ini, benar – benar di luar dugaan saya. J 

DJ Purple yang memiliki nama asli Rizki Ardiansyah ini menekankan kepada kami bahwa DJ itu tidak selalu berhubungan dengan hal – hal yang negative. Dia menekankan bahwa positif dan negative itu adalah pilihan.  Dewasa ini, profesi seorang DJ sepertinya sudah lekat dengan dunia malam (menurut saya wajar kok, karena bekerjanya malam hari. Toh, sekarang tidak hanya malam hari). Sekarang ini, teknologi sudah berkembang dengan pesat. Profesi seorang DJ tidak hanya untuk di acara club tengah malam. Saat ini, di acara pesta ulang tahun, pernikahan, dan sebagainya penambahan DJ pada sebuah acara dapat menambah semangat tersendiri. Karena music yang dibawakan pun disesuaikan dengan acara yang tengah berlangsung.

Seninya menjadi seorang DJ, menurut DJ Purple adalah bagaimana menyatukan lagu yang berbeda tanpa ada stop di akhir namun tetap enak terdengar lagu (kira – kira begitu ^^) dan bagaimana mempertahankan semua orang untuk tetap mendengarkan permainan lagu kita. Sebenarnya apa sih DJ itu? Nah, DJ merupakan singkatan dari Disc Jokey. 

Pada zaman dahulu seorang DJ memiliki alat yang disebut Turn Table. Bentuknya masih berupa piringan hitam yang besar dan dilengkapi sebuah mixer. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, seorang DJ kini memakai CDJ. CDJ ini adalah sebuah CD/DVD player yang digunakan untuk memutar lagu, tetapi memiliki fungsi tambahan yaitu CDJ MODE yang fungsinya seperti turn table pada jaman dahulu. Namun, memiliki tampilan yang lebih menarik dan dinamis.

Jalan Keluar Kegagalan Perekonomian Indonesia

Posted by Unknown at 7:50 AM 0 comments
Pada kali ini, saya akan membahas kegagalan perekonomian Indonesia. kegagalan yang terletak pada sistem yang diterapkan oleh bangsa ini yaitu sistem yang mengacu pada negara – negara maju. sistem kita ini hanya mengekor pada mereka, padahal kepala dan badan kita jelas - jelas menolak karena tidak adanya kecocokan dengan sistem yang harusnya berbasis kerakyatan dan keadilan. Sistem ekonomi konvensional yang menganut pada sistem ribawi, yaitu sistem yang menghalalkan bunga dan riba ini hanya mendorong manusia dan membentuk karakter manusia yang tamak untuk menguasai harta tanpa batas.

Begitu buruk dampak yang ditimbulkan dari sistem ekonomi konvensional, salah satu dampak yang ditimbulkan oleh sistem bunga dari ekonomi konvensional adalah menguras pengeluaran Anggaran Pengeluaran dan Belanja Negara untuk membayar bunga utang dalam negeri dan luar negeri demi menyelamatkan bank – bank konvensional yang terperangkap riba. Memang benar bahwa APBN memiliki fungsi stabilitas untuk menjaga perekonomian negara. Namun, hal ini akan terus berulang jika kita masih mengekor pada sistem ekonomi kapitalis. Padahal, APBN pun memiliki fungsi lain yaitu fungsi alokasi dan distribusi untuk mengurangi kesenjangan antar wilayah, kelas social dan sektoral serta mengentaskan kemiskinan.

Saat ini, Indonesia sebenarnya tengah berprestasi seperti yang dikatakan Bapak Presiden SBY, bahwa pertumbuhan ekonomi kita telah mencapai target yaitu 6.5 persen dan merupakan pertumbuhan tertinggi setelah krisis 1998. Ditambah lagi, Indonesia baru – baru ini telah meraih investment grade dari 2 lembaga pemeringkat utang yakni fitch dan Moody. Namun, prestasi yang telah dicapai ini tidak diikuti dengan penurunan pengangguran maupun jumlah kemiskinan di Indonesia.

Lalu apa yang salah dari prestasi yang kita capai ini?

Menurut Tim Ekonomi Bank Dunia, peningkatan pertumbuhan ekonomi kita 2 tahun ini ditopang oleh peningkatan kegiatan investasi dan peningkatan ekspor serta mengecilnya surplus transaksi berjalan dengan semakin meningkatnya impor barang modal untuk menopang pertumbuhan industry manufaktur. Perlu saya tekankan dan saya garis bawahi disini adalah pertumbuhan industry manufaktur.  Pemerintah lebih terpusat pada pertumbuhan industry manufaktur dan sector modern, kurangnya perhatian pemerintah pada bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) telah menyebabkan terjadinya kesenjangan ekonomi – social. Hal ini jelas tidak memenuhi tujuan pembangunan ekonomi untuk mencapai kesejahteraan masyarakat melalui pertumbuhan ekonomi yang tinggi serta distribusi pendapatan yang merata. Faktanya, kesejahteraan dari pencapaian ekonomi yang tinggi hanya dirasakan segelintir orang saja.

Dampak kesenjangan ekonomi pun tidak hanya terjadi di Indonesia bahkan di beberapa negara di dunia. Menurut Direktur ISEFID (Islamic Economic For Indonesian Development), Dr. Asad Zaman mengatakan bahwa sistem ekonomi yang dibangun oleh Barat telah gagal menciptakan keadilan dan pemerataan ekonomi dunia. Penyebabnya adalah prinsip ekonomi kapitalis untuk memonopoli keuntungan sehingga terjadi ketimpangan ekonomi.

Oleh karena itu, untuk mengatasi segala dampak kegagalan ekonomi konvensional, solusi yang tepat adalah menerapkan system ekonomi syariah. Suatu system yang halal, sesuai dengan Al-qur’an dan As – sunnah serta berprinsip syariah. Ekonomi syariah ini menawarkan solusi untuk meningkatkan kesejahteraan dengan system bagi hasilnya. Jika ekonomi konvensional seperti system ekonomi kapitalis terpusat untuk membantu perekonomian berskala besar. Lain halnya dengan ekonomi syariah yang membantu skala besar dan kecil agar terciptanya kemandirian ekonomi dan mencapai kesejahteraan.

Selain itu, instrumen ekonomi syariah seperti Zakat, infak/shadaqoh dan waqaf turut membantu mengentaskan kemiskinan dan menyalurkan harta kepada masyarakat tidak mampu untuk ikut merasakan kesejahteraan.
Poin penting lainnya adalah ekonomi syariah memandang bahwa privatisasi Sumber Daya Alam yang berlebihan hukumnya haram. Oleh karena itu, kepemilikan dalam islam terbagi 3 yaitu pribadi, negara dan umum. Maka dapat terciptalah pendistribusian kekayaan yang adil.

Ekonomi syariah dengan prinsip  yang jelas dan menjanjikan ini tumbuh dengan lambat karena beberapa factor. Seperti kurangnya perhatian dan dukungan pemerintah, kurangnya pemahaman kaum muslim bahwa system ribawi hukumnya haram, dan praktisi – praktisi ekonomi syariah banyak yang belum menguasai produk syariah serta belum banyak yang memercayakan uangnya di bank syariah.

Untuk mengembangkan perekonomian syariah di Indonesia, pemerintah diharapkan dapat memberikan dukungan penuh agar ekonomi syariah Indonesia dapat berkembang seperti di Malaysia, London, Australia dan Perancis. Indonesia dengan mayoritas penduduknya muslim memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan ekonomi syariah. 

Perkembangan ekonomi syariah di dunia pun kini tengah berkembang pesat. Hampir semua bank besar di barat ingin berekspansi menuju keuangan islam yang dianggap memiliki prinsip yang jelas dan menjanjikan. Walaupun Negara seperti Amerika Serikat sulit untuk menerima ekonomi syariah. Namun,  menurut pengamat keuangan islam di AS, Paul Mcviety mengatakan bahwa kehadiran lembaga keuangan islam diinginkan lebih dari 2,4 juta penduduk muslim di negara tersebut. Hal ini membuktikan bahwa ekonomi syariah merupakan kebutuhan akan sistem ekonomi saat ini.

Di akhir tulisan ini, dapat saya simpulkan bahwa kegagalan perekonomian indonesia saat ini merupakan dampak dari sistem ekonomi kapitalis yang kita gunakan. kita memerlukan sebuah solusi untuk keluar dari masalah ekonomi yang tidak pernah berakhir ini. Jawabannya adalah ekonomi syariah yang mengedepankan kesejahteraan masyarakat dan tetap mendukung pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, diperlukan dukungan penuh oleh pemerintah untuk mengembangkan ekonomi syariah dan memutus ekor kapitalisme menuju perekonomian yang sejahtera dan sehat. 
Marilah kita beralih menuju perekonomian syariah, dimulai dari diri sendiri untuk menjadi pelaku ekonomi yang berbasis syariah! Semoga perekonomian Indonesia menemukan titik terang dari petunjuk yang Allah SWT berikan. amin.


Referensi : 

Sunday, February 19, 2012

what does it mean?

aku pun butuh dihargai
rasanya tidak ingin terlelap
aku menunggu yang tidak kau ketahui
tapi ternyata kau tidak peduli
tidak pernah peduli
apa yang aku rasakan
kau hanya melihat dirimu
kau tidak melihat siapa saja yang melihatmu
lihat. aku berdiri disini, disana, dimanapun
aku ingin kau melihat yang melihatmu
apa kau tidak melihat aku?
apa yang kau lihat?
mungkinkah aku tertutup oleh sesuatu. u never find out me
where do u go?
i dont wanna miss a thing
do u caring on me?
ya, kau selalu peduli padaku
tapi tidak dengan apa yang aku rasakan
menurutmu itu tidak penting
waktu, menurutmu adalah segalanya
kau rela untuk waktu mengabaikan aku
kau rela tidak memperdulikan aku
kau rela untuk menerima apapun
kau rela untuk semua itu
dont u know. itsn't easy to believe.
the time's over. and it's mean deal.

Thursday, February 16, 2012

DJ ? Check it out

16 November 2011, saya menghadiri sebuah seminar yang sebetulnya tak terbesit oleh saya untuk dihadiri. Mengapa? karena saya tidak berminat untuk menghadirinya. Tetapi, tiket seminar saya sudah dibelikan oleh sepupu saya. Mubazir jika tidak dihadiri kan ? ^^dan awalnya saya sempat ragu untuk mengikuti seminar ini dikarenakan ngeri jika ternyata hanya saya satu – satunya yang berjilbab di seminar tersebut. Ternyata, dugaan saya 100% salah.

seminar dengan harga tiket 25.000 rupiah ini mengangkat tema “How To Become a Professional DJ?”, dari temanya saja kita sudah bisa menebak apa maksud dari seminar tersebut. Yakan?
Seminar yang mengupas habis bagaimana menjadi DJ yang professional ini diadakan oleh BEM FE Universitas Gunadarma untuk yang kedua kalinya. Namun, karena saya adalah seorang MaBa (Mahasiswa Baru,red) ini adalah kali pertama. Tujuan dari seminar ini adalah memperkenalkan kepada kita secara luas apa itu DJ, mulai dari alat hingga bagaimana menjadi seorang DJ. Tapi ditekankan di seminar ini adalah menjadi DJ yang professional, positif dan gak seperti yang kita bayangin selama ini.  Dari seminar hari ini, saya benar – benar menangkap hal itu, karena mulai dari penampilan DJ Purple, yang menjadi pembicara di seminar ini, benar – benar di luar dugaan saya. J 

DJ Purple yang memiliki nama asli Rizki Ardiansyah ini menekankan kepada kami bahwa DJ itu tidak selalu berhubungan dengan hal – hal yang negative. Dia menekankan bahwa positif dan negative itu adalah pilihan.  Dewasa ini, profesi seorang DJ sepertinya sudah lekat dengan dunia malam (menurut saya wajar kok, karena bekerjanya malam hari. Toh, sekarang tidak hanya malam hari). Sekarang ini, teknologi sudah berkembang dengan pesat. Profesi seorang DJ tidak hanya untuk di acara club tengah malam. Saat ini, di acara pesta ulang tahun, pernikahan, dan sebagainya penambahan DJ pada sebuah acara dapat menambah semangat tersendiri. Karena music yang dibawakan pun disesuaikan dengan acara yang tengah berlangsung.

Seninya menjadi seorang DJ, menurut DJ Purple adalah bagaimana menyatukan lagu yang berbeda tanpa ada stop di akhir namun tetap enak terdengar lagu (kira – kira begitu ^^) dan bagaimana mempertahankan semua orang untuk tetap mendengarkan permainan lagu kita. Sebenarnya apa sih DJ itu? Nah, DJ merupakan singkatan dari Disc Jokey. 

Pada zaman dahulu seorang DJ memiliki alat yang disebut Turn Table. Bentuknya masih berupa piringan hitam yang besar dan dilengkapi sebuah mixer. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, seorang DJ kini memakai CDJ. CDJ ini adalah sebuah CD/DVD player yang digunakan untuk memutar lagu, tetapi memiliki fungsi tambahan yaitu CDJ MODE yang fungsinya seperti turn table pada jaman dahulu. Namun, memiliki tampilan yang lebih menarik dan dinamis.

Jalan Keluar Kegagalan Perekonomian Indonesia

Pada kali ini, saya akan membahas kegagalan perekonomian Indonesia. kegagalan yang terletak pada sistem yang diterapkan oleh bangsa ini yaitu sistem yang mengacu pada negara – negara maju. sistem kita ini hanya mengekor pada mereka, padahal kepala dan badan kita jelas - jelas menolak karena tidak adanya kecocokan dengan sistem yang harusnya berbasis kerakyatan dan keadilan. Sistem ekonomi konvensional yang menganut pada sistem ribawi, yaitu sistem yang menghalalkan bunga dan riba ini hanya mendorong manusia dan membentuk karakter manusia yang tamak untuk menguasai harta tanpa batas.

Begitu buruk dampak yang ditimbulkan dari sistem ekonomi konvensional, salah satu dampak yang ditimbulkan oleh sistem bunga dari ekonomi konvensional adalah menguras pengeluaran Anggaran Pengeluaran dan Belanja Negara untuk membayar bunga utang dalam negeri dan luar negeri demi menyelamatkan bank – bank konvensional yang terperangkap riba. Memang benar bahwa APBN memiliki fungsi stabilitas untuk menjaga perekonomian negara. Namun, hal ini akan terus berulang jika kita masih mengekor pada sistem ekonomi kapitalis. Padahal, APBN pun memiliki fungsi lain yaitu fungsi alokasi dan distribusi untuk mengurangi kesenjangan antar wilayah, kelas social dan sektoral serta mengentaskan kemiskinan.

Saat ini, Indonesia sebenarnya tengah berprestasi seperti yang dikatakan Bapak Presiden SBY, bahwa pertumbuhan ekonomi kita telah mencapai target yaitu 6.5 persen dan merupakan pertumbuhan tertinggi setelah krisis 1998. Ditambah lagi, Indonesia baru – baru ini telah meraih investment grade dari 2 lembaga pemeringkat utang yakni fitch dan Moody. Namun, prestasi yang telah dicapai ini tidak diikuti dengan penurunan pengangguran maupun jumlah kemiskinan di Indonesia.

Lalu apa yang salah dari prestasi yang kita capai ini?

Menurut Tim Ekonomi Bank Dunia, peningkatan pertumbuhan ekonomi kita 2 tahun ini ditopang oleh peningkatan kegiatan investasi dan peningkatan ekspor serta mengecilnya surplus transaksi berjalan dengan semakin meningkatnya impor barang modal untuk menopang pertumbuhan industry manufaktur. Perlu saya tekankan dan saya garis bawahi disini adalah pertumbuhan industry manufaktur.  Pemerintah lebih terpusat pada pertumbuhan industry manufaktur dan sector modern, kurangnya perhatian pemerintah pada bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) telah menyebabkan terjadinya kesenjangan ekonomi – social. Hal ini jelas tidak memenuhi tujuan pembangunan ekonomi untuk mencapai kesejahteraan masyarakat melalui pertumbuhan ekonomi yang tinggi serta distribusi pendapatan yang merata. Faktanya, kesejahteraan dari pencapaian ekonomi yang tinggi hanya dirasakan segelintir orang saja.

Dampak kesenjangan ekonomi pun tidak hanya terjadi di Indonesia bahkan di beberapa negara di dunia. Menurut Direktur ISEFID (Islamic Economic For Indonesian Development), Dr. Asad Zaman mengatakan bahwa sistem ekonomi yang dibangun oleh Barat telah gagal menciptakan keadilan dan pemerataan ekonomi dunia. Penyebabnya adalah prinsip ekonomi kapitalis untuk memonopoli keuntungan sehingga terjadi ketimpangan ekonomi.

Oleh karena itu, untuk mengatasi segala dampak kegagalan ekonomi konvensional, solusi yang tepat adalah menerapkan system ekonomi syariah. Suatu system yang halal, sesuai dengan Al-qur’an dan As – sunnah serta berprinsip syariah. Ekonomi syariah ini menawarkan solusi untuk meningkatkan kesejahteraan dengan system bagi hasilnya. Jika ekonomi konvensional seperti system ekonomi kapitalis terpusat untuk membantu perekonomian berskala besar. Lain halnya dengan ekonomi syariah yang membantu skala besar dan kecil agar terciptanya kemandirian ekonomi dan mencapai kesejahteraan.

Selain itu, instrumen ekonomi syariah seperti Zakat, infak/shadaqoh dan waqaf turut membantu mengentaskan kemiskinan dan menyalurkan harta kepada masyarakat tidak mampu untuk ikut merasakan kesejahteraan.
Poin penting lainnya adalah ekonomi syariah memandang bahwa privatisasi Sumber Daya Alam yang berlebihan hukumnya haram. Oleh karena itu, kepemilikan dalam islam terbagi 3 yaitu pribadi, negara dan umum. Maka dapat terciptalah pendistribusian kekayaan yang adil.

Ekonomi syariah dengan prinsip  yang jelas dan menjanjikan ini tumbuh dengan lambat karena beberapa factor. Seperti kurangnya perhatian dan dukungan pemerintah, kurangnya pemahaman kaum muslim bahwa system ribawi hukumnya haram, dan praktisi – praktisi ekonomi syariah banyak yang belum menguasai produk syariah serta belum banyak yang memercayakan uangnya di bank syariah.

Untuk mengembangkan perekonomian syariah di Indonesia, pemerintah diharapkan dapat memberikan dukungan penuh agar ekonomi syariah Indonesia dapat berkembang seperti di Malaysia, London, Australia dan Perancis. Indonesia dengan mayoritas penduduknya muslim memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan ekonomi syariah. 

Perkembangan ekonomi syariah di dunia pun kini tengah berkembang pesat. Hampir semua bank besar di barat ingin berekspansi menuju keuangan islam yang dianggap memiliki prinsip yang jelas dan menjanjikan. Walaupun Negara seperti Amerika Serikat sulit untuk menerima ekonomi syariah. Namun,  menurut pengamat keuangan islam di AS, Paul Mcviety mengatakan bahwa kehadiran lembaga keuangan islam diinginkan lebih dari 2,4 juta penduduk muslim di negara tersebut. Hal ini membuktikan bahwa ekonomi syariah merupakan kebutuhan akan sistem ekonomi saat ini.

Di akhir tulisan ini, dapat saya simpulkan bahwa kegagalan perekonomian indonesia saat ini merupakan dampak dari sistem ekonomi kapitalis yang kita gunakan. kita memerlukan sebuah solusi untuk keluar dari masalah ekonomi yang tidak pernah berakhir ini. Jawabannya adalah ekonomi syariah yang mengedepankan kesejahteraan masyarakat dan tetap mendukung pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, diperlukan dukungan penuh oleh pemerintah untuk mengembangkan ekonomi syariah dan memutus ekor kapitalisme menuju perekonomian yang sejahtera dan sehat. 
Marilah kita beralih menuju perekonomian syariah, dimulai dari diri sendiri untuk menjadi pelaku ekonomi yang berbasis syariah! Semoga perekonomian Indonesia menemukan titik terang dari petunjuk yang Allah SWT berikan. amin.


Referensi : 
 

DreamCatcher Copyright 2009 Sweet Cupcake Designed by Ipiet Templates Image by Tadpole's Notez