Thursday, February 16, 2012

Jalan Keluar Kegagalan Perekonomian Indonesia

Posted by Unknown at 7:50 AM
Pada kali ini, saya akan membahas kegagalan perekonomian Indonesia. kegagalan yang terletak pada sistem yang diterapkan oleh bangsa ini yaitu sistem yang mengacu pada negara – negara maju. sistem kita ini hanya mengekor pada mereka, padahal kepala dan badan kita jelas - jelas menolak karena tidak adanya kecocokan dengan sistem yang harusnya berbasis kerakyatan dan keadilan. Sistem ekonomi konvensional yang menganut pada sistem ribawi, yaitu sistem yang menghalalkan bunga dan riba ini hanya mendorong manusia dan membentuk karakter manusia yang tamak untuk menguasai harta tanpa batas.

Begitu buruk dampak yang ditimbulkan dari sistem ekonomi konvensional, salah satu dampak yang ditimbulkan oleh sistem bunga dari ekonomi konvensional adalah menguras pengeluaran Anggaran Pengeluaran dan Belanja Negara untuk membayar bunga utang dalam negeri dan luar negeri demi menyelamatkan bank – bank konvensional yang terperangkap riba. Memang benar bahwa APBN memiliki fungsi stabilitas untuk menjaga perekonomian negara. Namun, hal ini akan terus berulang jika kita masih mengekor pada sistem ekonomi kapitalis. Padahal, APBN pun memiliki fungsi lain yaitu fungsi alokasi dan distribusi untuk mengurangi kesenjangan antar wilayah, kelas social dan sektoral serta mengentaskan kemiskinan.

Saat ini, Indonesia sebenarnya tengah berprestasi seperti yang dikatakan Bapak Presiden SBY, bahwa pertumbuhan ekonomi kita telah mencapai target yaitu 6.5 persen dan merupakan pertumbuhan tertinggi setelah krisis 1998. Ditambah lagi, Indonesia baru – baru ini telah meraih investment grade dari 2 lembaga pemeringkat utang yakni fitch dan Moody. Namun, prestasi yang telah dicapai ini tidak diikuti dengan penurunan pengangguran maupun jumlah kemiskinan di Indonesia.

Lalu apa yang salah dari prestasi yang kita capai ini?

Menurut Tim Ekonomi Bank Dunia, peningkatan pertumbuhan ekonomi kita 2 tahun ini ditopang oleh peningkatan kegiatan investasi dan peningkatan ekspor serta mengecilnya surplus transaksi berjalan dengan semakin meningkatnya impor barang modal untuk menopang pertumbuhan industry manufaktur. Perlu saya tekankan dan saya garis bawahi disini adalah pertumbuhan industry manufaktur.  Pemerintah lebih terpusat pada pertumbuhan industry manufaktur dan sector modern, kurangnya perhatian pemerintah pada bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) telah menyebabkan terjadinya kesenjangan ekonomi – social. Hal ini jelas tidak memenuhi tujuan pembangunan ekonomi untuk mencapai kesejahteraan masyarakat melalui pertumbuhan ekonomi yang tinggi serta distribusi pendapatan yang merata. Faktanya, kesejahteraan dari pencapaian ekonomi yang tinggi hanya dirasakan segelintir orang saja.

Dampak kesenjangan ekonomi pun tidak hanya terjadi di Indonesia bahkan di beberapa negara di dunia. Menurut Direktur ISEFID (Islamic Economic For Indonesian Development), Dr. Asad Zaman mengatakan bahwa sistem ekonomi yang dibangun oleh Barat telah gagal menciptakan keadilan dan pemerataan ekonomi dunia. Penyebabnya adalah prinsip ekonomi kapitalis untuk memonopoli keuntungan sehingga terjadi ketimpangan ekonomi.

Oleh karena itu, untuk mengatasi segala dampak kegagalan ekonomi konvensional, solusi yang tepat adalah menerapkan system ekonomi syariah. Suatu system yang halal, sesuai dengan Al-qur’an dan As – sunnah serta berprinsip syariah. Ekonomi syariah ini menawarkan solusi untuk meningkatkan kesejahteraan dengan system bagi hasilnya. Jika ekonomi konvensional seperti system ekonomi kapitalis terpusat untuk membantu perekonomian berskala besar. Lain halnya dengan ekonomi syariah yang membantu skala besar dan kecil agar terciptanya kemandirian ekonomi dan mencapai kesejahteraan.

Selain itu, instrumen ekonomi syariah seperti Zakat, infak/shadaqoh dan waqaf turut membantu mengentaskan kemiskinan dan menyalurkan harta kepada masyarakat tidak mampu untuk ikut merasakan kesejahteraan.
Poin penting lainnya adalah ekonomi syariah memandang bahwa privatisasi Sumber Daya Alam yang berlebihan hukumnya haram. Oleh karena itu, kepemilikan dalam islam terbagi 3 yaitu pribadi, negara dan umum. Maka dapat terciptalah pendistribusian kekayaan yang adil.

Ekonomi syariah dengan prinsip  yang jelas dan menjanjikan ini tumbuh dengan lambat karena beberapa factor. Seperti kurangnya perhatian dan dukungan pemerintah, kurangnya pemahaman kaum muslim bahwa system ribawi hukumnya haram, dan praktisi – praktisi ekonomi syariah banyak yang belum menguasai produk syariah serta belum banyak yang memercayakan uangnya di bank syariah.

Untuk mengembangkan perekonomian syariah di Indonesia, pemerintah diharapkan dapat memberikan dukungan penuh agar ekonomi syariah Indonesia dapat berkembang seperti di Malaysia, London, Australia dan Perancis. Indonesia dengan mayoritas penduduknya muslim memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan ekonomi syariah. 

Perkembangan ekonomi syariah di dunia pun kini tengah berkembang pesat. Hampir semua bank besar di barat ingin berekspansi menuju keuangan islam yang dianggap memiliki prinsip yang jelas dan menjanjikan. Walaupun Negara seperti Amerika Serikat sulit untuk menerima ekonomi syariah. Namun,  menurut pengamat keuangan islam di AS, Paul Mcviety mengatakan bahwa kehadiran lembaga keuangan islam diinginkan lebih dari 2,4 juta penduduk muslim di negara tersebut. Hal ini membuktikan bahwa ekonomi syariah merupakan kebutuhan akan sistem ekonomi saat ini.

Di akhir tulisan ini, dapat saya simpulkan bahwa kegagalan perekonomian indonesia saat ini merupakan dampak dari sistem ekonomi kapitalis yang kita gunakan. kita memerlukan sebuah solusi untuk keluar dari masalah ekonomi yang tidak pernah berakhir ini. Jawabannya adalah ekonomi syariah yang mengedepankan kesejahteraan masyarakat dan tetap mendukung pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, diperlukan dukungan penuh oleh pemerintah untuk mengembangkan ekonomi syariah dan memutus ekor kapitalisme menuju perekonomian yang sejahtera dan sehat. 
Marilah kita beralih menuju perekonomian syariah, dimulai dari diri sendiri untuk menjadi pelaku ekonomi yang berbasis syariah! Semoga perekonomian Indonesia menemukan titik terang dari petunjuk yang Allah SWT berikan. amin.


Referensi : 

0 comments on "Jalan Keluar Kegagalan Perekonomian Indonesia"

Post a Comment

Poskan komentar

Thursday, February 16, 2012

Jalan Keluar Kegagalan Perekonomian Indonesia

Pada kali ini, saya akan membahas kegagalan perekonomian Indonesia. kegagalan yang terletak pada sistem yang diterapkan oleh bangsa ini yaitu sistem yang mengacu pada negara – negara maju. sistem kita ini hanya mengekor pada mereka, padahal kepala dan badan kita jelas - jelas menolak karena tidak adanya kecocokan dengan sistem yang harusnya berbasis kerakyatan dan keadilan. Sistem ekonomi konvensional yang menganut pada sistem ribawi, yaitu sistem yang menghalalkan bunga dan riba ini hanya mendorong manusia dan membentuk karakter manusia yang tamak untuk menguasai harta tanpa batas.

Begitu buruk dampak yang ditimbulkan dari sistem ekonomi konvensional, salah satu dampak yang ditimbulkan oleh sistem bunga dari ekonomi konvensional adalah menguras pengeluaran Anggaran Pengeluaran dan Belanja Negara untuk membayar bunga utang dalam negeri dan luar negeri demi menyelamatkan bank – bank konvensional yang terperangkap riba. Memang benar bahwa APBN memiliki fungsi stabilitas untuk menjaga perekonomian negara. Namun, hal ini akan terus berulang jika kita masih mengekor pada sistem ekonomi kapitalis. Padahal, APBN pun memiliki fungsi lain yaitu fungsi alokasi dan distribusi untuk mengurangi kesenjangan antar wilayah, kelas social dan sektoral serta mengentaskan kemiskinan.

Saat ini, Indonesia sebenarnya tengah berprestasi seperti yang dikatakan Bapak Presiden SBY, bahwa pertumbuhan ekonomi kita telah mencapai target yaitu 6.5 persen dan merupakan pertumbuhan tertinggi setelah krisis 1998. Ditambah lagi, Indonesia baru – baru ini telah meraih investment grade dari 2 lembaga pemeringkat utang yakni fitch dan Moody. Namun, prestasi yang telah dicapai ini tidak diikuti dengan penurunan pengangguran maupun jumlah kemiskinan di Indonesia.

Lalu apa yang salah dari prestasi yang kita capai ini?

Menurut Tim Ekonomi Bank Dunia, peningkatan pertumbuhan ekonomi kita 2 tahun ini ditopang oleh peningkatan kegiatan investasi dan peningkatan ekspor serta mengecilnya surplus transaksi berjalan dengan semakin meningkatnya impor barang modal untuk menopang pertumbuhan industry manufaktur. Perlu saya tekankan dan saya garis bawahi disini adalah pertumbuhan industry manufaktur.  Pemerintah lebih terpusat pada pertumbuhan industry manufaktur dan sector modern, kurangnya perhatian pemerintah pada bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) telah menyebabkan terjadinya kesenjangan ekonomi – social. Hal ini jelas tidak memenuhi tujuan pembangunan ekonomi untuk mencapai kesejahteraan masyarakat melalui pertumbuhan ekonomi yang tinggi serta distribusi pendapatan yang merata. Faktanya, kesejahteraan dari pencapaian ekonomi yang tinggi hanya dirasakan segelintir orang saja.

Dampak kesenjangan ekonomi pun tidak hanya terjadi di Indonesia bahkan di beberapa negara di dunia. Menurut Direktur ISEFID (Islamic Economic For Indonesian Development), Dr. Asad Zaman mengatakan bahwa sistem ekonomi yang dibangun oleh Barat telah gagal menciptakan keadilan dan pemerataan ekonomi dunia. Penyebabnya adalah prinsip ekonomi kapitalis untuk memonopoli keuntungan sehingga terjadi ketimpangan ekonomi.

Oleh karena itu, untuk mengatasi segala dampak kegagalan ekonomi konvensional, solusi yang tepat adalah menerapkan system ekonomi syariah. Suatu system yang halal, sesuai dengan Al-qur’an dan As – sunnah serta berprinsip syariah. Ekonomi syariah ini menawarkan solusi untuk meningkatkan kesejahteraan dengan system bagi hasilnya. Jika ekonomi konvensional seperti system ekonomi kapitalis terpusat untuk membantu perekonomian berskala besar. Lain halnya dengan ekonomi syariah yang membantu skala besar dan kecil agar terciptanya kemandirian ekonomi dan mencapai kesejahteraan.

Selain itu, instrumen ekonomi syariah seperti Zakat, infak/shadaqoh dan waqaf turut membantu mengentaskan kemiskinan dan menyalurkan harta kepada masyarakat tidak mampu untuk ikut merasakan kesejahteraan.
Poin penting lainnya adalah ekonomi syariah memandang bahwa privatisasi Sumber Daya Alam yang berlebihan hukumnya haram. Oleh karena itu, kepemilikan dalam islam terbagi 3 yaitu pribadi, negara dan umum. Maka dapat terciptalah pendistribusian kekayaan yang adil.

Ekonomi syariah dengan prinsip  yang jelas dan menjanjikan ini tumbuh dengan lambat karena beberapa factor. Seperti kurangnya perhatian dan dukungan pemerintah, kurangnya pemahaman kaum muslim bahwa system ribawi hukumnya haram, dan praktisi – praktisi ekonomi syariah banyak yang belum menguasai produk syariah serta belum banyak yang memercayakan uangnya di bank syariah.

Untuk mengembangkan perekonomian syariah di Indonesia, pemerintah diharapkan dapat memberikan dukungan penuh agar ekonomi syariah Indonesia dapat berkembang seperti di Malaysia, London, Australia dan Perancis. Indonesia dengan mayoritas penduduknya muslim memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan ekonomi syariah. 

Perkembangan ekonomi syariah di dunia pun kini tengah berkembang pesat. Hampir semua bank besar di barat ingin berekspansi menuju keuangan islam yang dianggap memiliki prinsip yang jelas dan menjanjikan. Walaupun Negara seperti Amerika Serikat sulit untuk menerima ekonomi syariah. Namun,  menurut pengamat keuangan islam di AS, Paul Mcviety mengatakan bahwa kehadiran lembaga keuangan islam diinginkan lebih dari 2,4 juta penduduk muslim di negara tersebut. Hal ini membuktikan bahwa ekonomi syariah merupakan kebutuhan akan sistem ekonomi saat ini.

Di akhir tulisan ini, dapat saya simpulkan bahwa kegagalan perekonomian indonesia saat ini merupakan dampak dari sistem ekonomi kapitalis yang kita gunakan. kita memerlukan sebuah solusi untuk keluar dari masalah ekonomi yang tidak pernah berakhir ini. Jawabannya adalah ekonomi syariah yang mengedepankan kesejahteraan masyarakat dan tetap mendukung pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, diperlukan dukungan penuh oleh pemerintah untuk mengembangkan ekonomi syariah dan memutus ekor kapitalisme menuju perekonomian yang sejahtera dan sehat. 
Marilah kita beralih menuju perekonomian syariah, dimulai dari diri sendiri untuk menjadi pelaku ekonomi yang berbasis syariah! Semoga perekonomian Indonesia menemukan titik terang dari petunjuk yang Allah SWT berikan. amin.


Referensi : 

No comments:

Post a Comment

Poskan komentar

 

DreamCatcher Copyright 2009 Sweet Cupcake Designed by Ipiet Templates Image by Tadpole's Notez