Menurutnya, menciptakan bisnis adalah memecahkan pakalah
orang lainnya dan berusaha memenuhi kebutuhan akan solusi. Ia mengutip dari
pepatah china “Berbisnislah di daerah yang paling kamu kuasai medannya”. Oleh
karena itu, ia memilih untuk membangun rumah sehat di daerah bogor. Awalnya ia
merasa takut dan khawatir bisnisnya tidak berjalan dengan baik. Namun, ia
kembali mengingatkan bahwa rasa takut dan khawatir adalah fitrah setiap
manusia. Tetapi keberanian adalah menghadapi rasa takut dan rasa khawatir
tersebut.
Kisah seorang pengusaha sukses selalu terdengar
nikmat didengar, tetapi sangat sedikit dari kita yang menyadari pengorbanan
yang dilalui pun tidak mudah. Ia pun berbisnis hingga menjadi seorang CEO
Property tidak langsung berada di atas, semuanya ia lalui dari nol, bottom up.
Sebelum menjadi developer, ia hanyalah seorang sales property. Dari situ, ia
mengembangkan ilmunya hingga dapat seperti sekarang. Ia pun memberikan tips –
tips bermanfaat seperti di bawah ini :
1.
Carilah
investor orang – orang terdekat anda, karena jika anda ingin memulai usaha
baru. Orang – orang terdekat anda lebih mengetahui karakter anda speerti apa
dan semuanya dapat dibicarakan dengan lebih mudah
2.
Carilah
ilmu sebanyak mungkin. Karena harta dapat dimiskinkan dan ilmu sama sekali
tidak dapat dimiskinkan.
3.
Hilangkan
penyakit hati seperti sombong dan tergesa – gesa
4.
Berkongsi
daripada berhutang. Ia menyarankan untuk berkongsi daripada berhutang. Walaupun
saham kepemilikan hanya 50% dan tidak 100%, namun berkongsi dirasanya lebih
aman daripada harus berhutang.
5.
Pasang
target tinggi. Kita bisa sama – sama melihat dari target 2500 rumah sehat, ia
dapat merealisasikan 1000 rumah. Semoga saja target tersebut dapat terus
berkembang. Aamiin
6.
Bangun
bisnis tidak hanya dari segi ekonomi dalam mencari profit. Tetapi juga dari
segi sosial dan lingkungan. Jelas sekali, ada ilmu ekonomi syariah di dalamnya.
Bagaimana tidak, beasiswa dari Harvard University ditolaknya dan memilih untuk
mendapat beasiswa di STEI TAZKIA di Sentul. Pakya Allah..
7.
Pelajari
secara bertahap.
Ketika kita
ingin menjadi pengusaha, CEO, Manager sekalipun. Kita harus mau untuk berlelah
– lelah, berletih – letih dan belajar dari nol. Tidak ada angka satu sebelum
nol, tidak ada puncak sebelum menapaki anak tangga. Jangan malu untuk memulai
dari bawah, karena orang – orang besar pun dulunya dari orang – orang kecil J
8.
Banyak
belajar
Jika ingin
berbisnis property, ia menyarankan untuk belajar lebih banyak lagi karena
property bukan bisnis yang mudah diduplikasi karena birokrasi yang sulit. Oleh
karena itu, tidak boleh patah semangat dan pantang menyerah pastinya.
9.
Maksimalkan
waktu
Ia menjelaskan
bahwa pentingnya memaksimalkan waktu. Ketika orang lain sibuk berleha – leha
dan kita sibuk belajar, ketika orang sibuk berfoya – foya dan kita sibuk
mencari rezeki tentu hasilnya akan berbeda. Penggunaan waktu 24 jam yang sama,
akan berbeda hasilnya dengan ‘apa yang kita lakukan’.
Kesimpulan dari seminar ini adalah untuk menjadi
seorang marketing dan pebisnis yang hebat, segala ssesuatunya butuh pengorbana,
jalan yang lebih panjang dan medan yang lebih berat dengan target yang besar. Tidak
ada sesuatu yang instan. Semuanya dilakukan secara bertahap, dari nol, dengan
kesabaran, keuletan, ketekunan dan fokus mencapai target yang akan
direalisasikan. Banyak belajar dari orang- orang yang telah sukses serta tidak
mudah merasa puas dan tinggi hati. The best marketing strategy adalah strategi
pemasaran yang baik dengan teru berinovasi sepanjang waktu dan selalu memiliki
Time Quality Manajemen yang baik! Good Luck, Indonesia Entrepreneur!
^_______________^9