Monday, January 9, 2012

Lembang - Tangkuban Perahu, JALAN KAKI ?!!

Posted by Unknown at 9:19 AM
        Traveling kali ini, saya mengantarkan kakak sepupu saya kembali ke Lembang bersama dengan ka neneng. Namun, kali ini kami beramai ramai dengan mama, adik, sepupu saya dan tante - tante saya sambil menikmati sejuknya suasana pedesaan, dinginnya air hingga masih terbentangnya sawah sejauh mata memandang. rasanya tiada hari tanpa menikmati lingkungan sekitar Lembang. setiap kali kembali ke Lembang, kami selalu menginap di rumah ka neneng. tidak hanya menginap, bahkan semuanya dilakukan di rumah ka neneng. hehe
asiiik toh. lengkap pula dengan jalan - jalan sambil sesekali membantu aki (bapak ka neneng) memanen di sawahnya yang dekat sekali dengan air sungai yang mengalir. begitu jernih dan bersih :)

        Karena belum sempat menulis, saya jadi lupa pada hari keberapa kami melakukan perjalanan. rasanya setiap hari tidak ada habisnya tempat yang kami kunjungi. ini dia seninya, perjalanan selama di Lembang tidak memakai  mobil yang kakak sepupu saya
bawa, semuanya ditempuh dengan berjalan kaki, naik kretek (kereta kuda), ataupun angkutan kota. nikmaaaatnyaaaaa~
pemandangan sekitar Lembang yang masih begitu hijau dan sejuk, kanan kiri jalan selalu ditemui sapi ataupun kuda yang sedang makan di padang rumput. waaaaah~ Lembang memang selalu jadi andalan deh.
Yang akan saya tulis kali ini, perjalanan kami menuju Tangkuban Perahu dengan berjalan kaki!
wuhuuuuuuuuu!
mantaaaaaap toh?! #abaikan, ini sungguh pertanyaan retoris. hehehe

        Perjalanan kami mulai dari rumah dengan banyak perbekalan di punggung. sekitar pukul setengah 9 kami jalan dari rumah menuju depan jayagiri dengan menggunakan kretek. Namun, saya kebagian menggunakan angkutan kota sampai pasar lembang,barulah dengan kretek hingga depan Jayagiri. ini cuma di depannya aja lho, pintu masuk Jayagirinya masih harus ditempuh dengan jalan kaki sekitar 2 kilometer.
saya ga boleh kalah dong sama anak - anak. keponakan - keponakan saya yang paling kecil, masih TK B dan yang paling besar adik saya kelas 4 SD. mereka semua benar - benar jiwanya petualang deh. ga ada yang ribet ngeluh cape atau minta di gendong XD (seneng bener kaan :D)
kami melewati jalan beraspal sekitar 2 kilometer dengan mengarahkan 6 orang anak kecil dengan pendamping  dewasa 7 orang, yaitu saya sendiri, cici rere, mama, wa epi, wa lela, kaka indah dan ka neneng. setelah berpanas - panas ria sambil deg degan karena sepanjang jalan banyak anjing liar. Akhirnya kami sampai juga di depan pintu masuk Jayagiri.

          Beristirahat sebentar sambil mengumpulkan energi untuk melakukan pendakian sepanjang 10 kilometer. awalnya gak kebayang gimana kaki ini melangkah. 2 kilometer menuju Jayagiri saja sudah dilakukan dengan penuh cucuran keringat. hahah lebai :D
makan Crepes yang kebetulan dijual di pintu masuk, cukup mengganjal perut untuk memulai pendakian. hanya dengan membayar 4000 rupiah per orang sudah termasuk asuransi, Lintas Hutan Jayagiri pun dimulaaaai!
Bismillahirrahmanirrahim..
kami semua berangkat dengan beratnya perbekalan :)
Jalan menuju tangkuban perahu yang licin, karena memang tanahnya adalah tanah liat yang licin. sempat beberapa kali, saya dan cici rere terpleset. tidak hanya itu, kami pun kalah jauh dengan anak - anak yang sudah ada di depan kami, jauuuuuuuh di depan kami sekitar 20 meter -___-
mereka cepat sekali!
sekitar 4 kilometer perjalanan sudah kami tempuh, itupun kami sudah beristirahat 2 kali di bawah pohon. wah, masih 6 kilometer lagi yang harus ditempuh. baju kami sudah basah oleh keringat. nafas pun terengah - engah. bagaimana tidak? jalan yan ditempuh tidak pernah landai, semuanya naik dan turun. maklum namanya juga naik gunung. :p
di tengah perjalanan, perbekalan air kami hampir habis. untungnya, ada warung di tengah hutan yang buka. biasanya, warung - warung di tengah hutan ini hanya buka saat hari sabtu atau minggu. waaah, beruntung kan!
di sekitar warung tersebut, ternyata banyak para pendaki lain yang sedang beristirahat. sambil beristirahat sejenak, kami sempat menanyakan ulang jalan menuju puncak gunung tangkuban Perahu. saya sarankan, untuk yang pertama kali tracking lebih baik membawa guide ataupun orang yang sudah pernah, untuk menjamin jalan yang di tempuh gak muter-muter dan alasan keselamatan :) bisa juga dengan "nabi" alias nanya bibir. xixi

           Kali ini kami dihadapkan dengan 2 jalan bercabang. masing - masing ada ciri pastinya. jalan sebelah kanan, kami akan melalui jalan dengan medan yang mungkin gukup ringan. yang sebelah kiri, medannya cukup berat dengan melewati hutan lindung.
yak! dan benar saja -_- kami memilih jalan sebelah kiri.

ternyata saya benar - benar merasakan bagaimana petualangan sungguhan. haha
kami berada di tengah hutan dengan berbekal tanda merah yang digantungkan di pohon oleh para tracking sebelum kami. dan sungguh, itu sangat membantu. ini ada hubungannya dengan saran yang saya berikan tadi, karena namanya juga di hutan, bisa saja kita melalui jalan yang telah ditempuh. Tetapi, alhamdulillah kami dimudahkan.
beberapa kali saya hampir terperosok, harus sangat hati - hati karena sebelah kanan atau kiri anda itu jurang. hiiiii~

         Sepanjang perjalanan, saya berdoa tidak bertemu reptil dan sebangsanya. Melewati pohon - pohon yang memang agak menutup jalan, melewati sungai dengan batu - batu kecil, mungkin bisa untuk terapi, tapi tidak untuk waktu yang lama, rasanya sakit. kami memilih untuk tidak memakai sendal atau nyeker. hehe
karena, jalan yang ditempuh selain licin, juga melewati beberapa kali tanah yang lembek. jadi,kalau gak rela sandal anda masuk bersama tanah - tanah tersebut sebaiknya dilepas. selanjutnya, kami dihadapkan pada, saya menyebutnya hutan berduri. kayak di film Dora ya.. :)
karena saya berada di urutan paling belakang, saya terselamatkan dari ancaman tertusuk duri.
kakak saya yang paling depan sempat kejedot duri karena pohonnya menghalangi jalan kami.

         Nah, ini dia yang buat kami bingung ketika dihadapkan pada sebuah jalan yang sepertinya tidak ada jalan. maaf, saya juga bingung jelasinnya. hehehe
ada sebuah jalan namun sepertinya menuju keramaian. kami tidak yakin. Akhirnya kakak sepupu saya lebih memilih menerobos hutan di jalan lain. ini dia namanya berani mengambil keputusan dengan insting kali ya. kami menemukan tanda merah. itu artinya jalan yang kami pilih benar. perjalanan pun dilanjutkan, sekitar beberapa ratus meter dari situ, kami mendengar lagi suara keramaian. barulah kali ini kami naik ke atas.

           TRIIIIING~        
setelah sampai di atas, kami bagaikan makhluk primitif yang keluar dari hutan. disekeliling kami banyak sekali orang yang mungkin bingung melihat kami dalam keadaan dekil, bertelanjang kaki, berlumpur dan keluar dari dalam hutan. hahahaha
inilah HOKI, kami muncul setelah pintu masuk artinya kami bebas parkir. ahaha
perjalanan kali ini sangat diberikan kemudahan, Alhamdulilllah. sampai tepat di depan musholla. kamipun langsung membersihkan diri di toilet dan melangsungkan shalat.

        Perjalanan yang berlangsung selama 4,5 jam ini tidak terasa ketika kami berhasil berjalan menerobos keindahan hutan. Anak - anak hebat yang bersama kami pun tidak mengeluh.
saatnya menuju kawah~
tidak naik mobil, bukannya irit. kami hanya mau menikmati niat tracking kami. :p
tidak sabar rasanya ketika melihat plang bertuliskan "kawah 150 meter". duh, akhirnya merasa menaklukan gunung tangkuban perahu.. yuhhuuuuu~

        Perjalanan 15 kilometer tidak lagi terasa ketika hawa dingin mulai menyerang di cuaca yang cerah. pemandangan kawah gunung tangkuban perahu menjadi alat tukar yang keren untuk perjalanan kali ini.
Mungkin sudah beberapa kali saya kesini, tapi perjalanan tracking ini membuat saya merasakan Tangkuban Perahu seperti pertama kali!


Tracking menuju Tangkuban Perahu bisa menjadi alternatif liburan yang menyenangkan!

0 comments on "Lembang - Tangkuban Perahu, JALAN KAKI ?!!"

Post a Comment

Poskan komentar

Monday, January 9, 2012

Lembang - Tangkuban Perahu, JALAN KAKI ?!!

        Traveling kali ini, saya mengantarkan kakak sepupu saya kembali ke Lembang bersama dengan ka neneng. Namun, kali ini kami beramai ramai dengan mama, adik, sepupu saya dan tante - tante saya sambil menikmati sejuknya suasana pedesaan, dinginnya air hingga masih terbentangnya sawah sejauh mata memandang. rasanya tiada hari tanpa menikmati lingkungan sekitar Lembang. setiap kali kembali ke Lembang, kami selalu menginap di rumah ka neneng. tidak hanya menginap, bahkan semuanya dilakukan di rumah ka neneng. hehe
asiiik toh. lengkap pula dengan jalan - jalan sambil sesekali membantu aki (bapak ka neneng) memanen di sawahnya yang dekat sekali dengan air sungai yang mengalir. begitu jernih dan bersih :)

        Karena belum sempat menulis, saya jadi lupa pada hari keberapa kami melakukan perjalanan. rasanya setiap hari tidak ada habisnya tempat yang kami kunjungi. ini dia seninya, perjalanan selama di Lembang tidak memakai  mobil yang kakak sepupu saya
bawa, semuanya ditempuh dengan berjalan kaki, naik kretek (kereta kuda), ataupun angkutan kota. nikmaaaatnyaaaaa~
pemandangan sekitar Lembang yang masih begitu hijau dan sejuk, kanan kiri jalan selalu ditemui sapi ataupun kuda yang sedang makan di padang rumput. waaaaah~ Lembang memang selalu jadi andalan deh.
Yang akan saya tulis kali ini, perjalanan kami menuju Tangkuban Perahu dengan berjalan kaki!
wuhuuuuuuuuu!
mantaaaaaap toh?! #abaikan, ini sungguh pertanyaan retoris. hehehe

        Perjalanan kami mulai dari rumah dengan banyak perbekalan di punggung. sekitar pukul setengah 9 kami jalan dari rumah menuju depan jayagiri dengan menggunakan kretek. Namun, saya kebagian menggunakan angkutan kota sampai pasar lembang,barulah dengan kretek hingga depan Jayagiri. ini cuma di depannya aja lho, pintu masuk Jayagirinya masih harus ditempuh dengan jalan kaki sekitar 2 kilometer.
saya ga boleh kalah dong sama anak - anak. keponakan - keponakan saya yang paling kecil, masih TK B dan yang paling besar adik saya kelas 4 SD. mereka semua benar - benar jiwanya petualang deh. ga ada yang ribet ngeluh cape atau minta di gendong XD (seneng bener kaan :D)
kami melewati jalan beraspal sekitar 2 kilometer dengan mengarahkan 6 orang anak kecil dengan pendamping  dewasa 7 orang, yaitu saya sendiri, cici rere, mama, wa epi, wa lela, kaka indah dan ka neneng. setelah berpanas - panas ria sambil deg degan karena sepanjang jalan banyak anjing liar. Akhirnya kami sampai juga di depan pintu masuk Jayagiri.

          Beristirahat sebentar sambil mengumpulkan energi untuk melakukan pendakian sepanjang 10 kilometer. awalnya gak kebayang gimana kaki ini melangkah. 2 kilometer menuju Jayagiri saja sudah dilakukan dengan penuh cucuran keringat. hahah lebai :D
makan Crepes yang kebetulan dijual di pintu masuk, cukup mengganjal perut untuk memulai pendakian. hanya dengan membayar 4000 rupiah per orang sudah termasuk asuransi, Lintas Hutan Jayagiri pun dimulaaaai!
Bismillahirrahmanirrahim..
kami semua berangkat dengan beratnya perbekalan :)
Jalan menuju tangkuban perahu yang licin, karena memang tanahnya adalah tanah liat yang licin. sempat beberapa kali, saya dan cici rere terpleset. tidak hanya itu, kami pun kalah jauh dengan anak - anak yang sudah ada di depan kami, jauuuuuuuh di depan kami sekitar 20 meter -___-
mereka cepat sekali!
sekitar 4 kilometer perjalanan sudah kami tempuh, itupun kami sudah beristirahat 2 kali di bawah pohon. wah, masih 6 kilometer lagi yang harus ditempuh. baju kami sudah basah oleh keringat. nafas pun terengah - engah. bagaimana tidak? jalan yan ditempuh tidak pernah landai, semuanya naik dan turun. maklum namanya juga naik gunung. :p
di tengah perjalanan, perbekalan air kami hampir habis. untungnya, ada warung di tengah hutan yang buka. biasanya, warung - warung di tengah hutan ini hanya buka saat hari sabtu atau minggu. waaah, beruntung kan!
di sekitar warung tersebut, ternyata banyak para pendaki lain yang sedang beristirahat. sambil beristirahat sejenak, kami sempat menanyakan ulang jalan menuju puncak gunung tangkuban Perahu. saya sarankan, untuk yang pertama kali tracking lebih baik membawa guide ataupun orang yang sudah pernah, untuk menjamin jalan yang di tempuh gak muter-muter dan alasan keselamatan :) bisa juga dengan "nabi" alias nanya bibir. xixi

           Kali ini kami dihadapkan dengan 2 jalan bercabang. masing - masing ada ciri pastinya. jalan sebelah kanan, kami akan melalui jalan dengan medan yang mungkin gukup ringan. yang sebelah kiri, medannya cukup berat dengan melewati hutan lindung.
yak! dan benar saja -_- kami memilih jalan sebelah kiri.

ternyata saya benar - benar merasakan bagaimana petualangan sungguhan. haha
kami berada di tengah hutan dengan berbekal tanda merah yang digantungkan di pohon oleh para tracking sebelum kami. dan sungguh, itu sangat membantu. ini ada hubungannya dengan saran yang saya berikan tadi, karena namanya juga di hutan, bisa saja kita melalui jalan yang telah ditempuh. Tetapi, alhamdulillah kami dimudahkan.
beberapa kali saya hampir terperosok, harus sangat hati - hati karena sebelah kanan atau kiri anda itu jurang. hiiiii~

         Sepanjang perjalanan, saya berdoa tidak bertemu reptil dan sebangsanya. Melewati pohon - pohon yang memang agak menutup jalan, melewati sungai dengan batu - batu kecil, mungkin bisa untuk terapi, tapi tidak untuk waktu yang lama, rasanya sakit. kami memilih untuk tidak memakai sendal atau nyeker. hehe
karena, jalan yang ditempuh selain licin, juga melewati beberapa kali tanah yang lembek. jadi,kalau gak rela sandal anda masuk bersama tanah - tanah tersebut sebaiknya dilepas. selanjutnya, kami dihadapkan pada, saya menyebutnya hutan berduri. kayak di film Dora ya.. :)
karena saya berada di urutan paling belakang, saya terselamatkan dari ancaman tertusuk duri.
kakak saya yang paling depan sempat kejedot duri karena pohonnya menghalangi jalan kami.

         Nah, ini dia yang buat kami bingung ketika dihadapkan pada sebuah jalan yang sepertinya tidak ada jalan. maaf, saya juga bingung jelasinnya. hehehe
ada sebuah jalan namun sepertinya menuju keramaian. kami tidak yakin. Akhirnya kakak sepupu saya lebih memilih menerobos hutan di jalan lain. ini dia namanya berani mengambil keputusan dengan insting kali ya. kami menemukan tanda merah. itu artinya jalan yang kami pilih benar. perjalanan pun dilanjutkan, sekitar beberapa ratus meter dari situ, kami mendengar lagi suara keramaian. barulah kali ini kami naik ke atas.

           TRIIIIING~        
setelah sampai di atas, kami bagaikan makhluk primitif yang keluar dari hutan. disekeliling kami banyak sekali orang yang mungkin bingung melihat kami dalam keadaan dekil, bertelanjang kaki, berlumpur dan keluar dari dalam hutan. hahahaha
inilah HOKI, kami muncul setelah pintu masuk artinya kami bebas parkir. ahaha
perjalanan kali ini sangat diberikan kemudahan, Alhamdulilllah. sampai tepat di depan musholla. kamipun langsung membersihkan diri di toilet dan melangsungkan shalat.

        Perjalanan yang berlangsung selama 4,5 jam ini tidak terasa ketika kami berhasil berjalan menerobos keindahan hutan. Anak - anak hebat yang bersama kami pun tidak mengeluh.
saatnya menuju kawah~
tidak naik mobil, bukannya irit. kami hanya mau menikmati niat tracking kami. :p
tidak sabar rasanya ketika melihat plang bertuliskan "kawah 150 meter". duh, akhirnya merasa menaklukan gunung tangkuban perahu.. yuhhuuuuu~

        Perjalanan 15 kilometer tidak lagi terasa ketika hawa dingin mulai menyerang di cuaca yang cerah. pemandangan kawah gunung tangkuban perahu menjadi alat tukar yang keren untuk perjalanan kali ini.
Mungkin sudah beberapa kali saya kesini, tapi perjalanan tracking ini membuat saya merasakan Tangkuban Perahu seperti pertama kali!


Tracking menuju Tangkuban Perahu bisa menjadi alternatif liburan yang menyenangkan!

No comments:

Post a Comment

Poskan komentar

 

DreamCatcher Copyright 2009 Sweet Cupcake Designed by Ipiet Templates Image by Tadpole's Notez